JANJI PEMBAWA PETAKA
Malam ini aku tak dapat tertidur,
Sudah tujuh hari kau selalu hadir didalam mimpiku,
Membayang -bayangi diriku.
***
Namaku Radit, aku termasuk orang yang populer disekolah. Aku mempunyai seorang kekasih bernama Clara. Tetapi, tujuh hari yang lalu sebuah kecelakaan merenggut nyawanya, memisahkan kita berdua dalam kebisuan.
Setiap malam, clara selalu hadir dalam mimpiku dan dia selalu mengatakan kalimat yang sama “akan tiba saatnya.” Itulah yang dikatakannya sambil tersenyum dingin kepadaku.
Aku merasa tak tenang, disetiap langkahku selalu terbayang -bayang wajah clara.
***
"Dit gimana, lo masih ngerasa dihantuin sama clara ?" Tanya sahabatku Nara, sambil menepuk pundakku. "Iyanih ra" jawabku lesu. Nara. Seorang gadis manis yang akhir -akhir ini mencuri hatiku diam -diam. Ya, aku menyukai nara, sahabatku sendiri.
"Ra, besok lo ada acara gak?" Tanyaku kemudian. "Engga, emang kenapa dit?" Jawabnya dengan muka penasaran "gue mau ngajakin lo ngedate, besok malam gue jemput deh dirumah lo jam tujuh malam" kataku sambil berdiri dan tersenyum kepada nara, lalu berjalan untuk memasuki kelas karena bel masuk telah berbunyi.
Tanpa ku sadari ada sesosok bayangan yang memperhatikan aku dan nara.
***
"Breemm... Bremm..." Kuberhentikan motorku sihalaman rumah yang luas, tampak nara sudah menungguku sedari tadi. "Maaf nar, nunggunya lama ya? Yaudah ayo langsung aja naik." Kataku sambil memberikan helm yang kupegang kepada nara.
***
Lilin remang -remang dan alunan musik menambah romantis suasana. "Nara.. Gue mau ngomong sesuatu, boleh gak?" Kataku memegang tangan nara sambil menatapnya dalam -dalam. "Iya dit, ngomong aja." Kata nara gugup. "Gue udah lama suka sama lo, lo mau gak jadi pacar gue?" Tanyaku.
Kulihat muka nara memerah. Lalu, dia mengangguk malu -malu tanda setuju.
Waktu sudah menunjukkan jam delapan malam. Aku dan nara memutuskan untuk pulang, kupacu motorku dengan kecepatan tinggi. "Dit, jangan ngebut" ucap nara "gapapa na, kali -kali"kataku sambil tersenyum. Tapi tiba -tiba "ckiiiiitt..."Aku menghentikan motorku "kenapa dit? "Tanya nara padaku "tadi aku ngerasa Nabrak orang, tapi kok gaada ya ?" Kataku, sambil mataku terus mencari -cari orang yang kutabrak tadi "hmm, mungkin itu cuman perasaan kamu, udah yuk firasatku gaenak nih" jawab nara yang merasakan bulu kuduknya meremang.
***
"Adit, terimakasih telah menghianati cinta kita.. Tapi tak boleh ada orang yang memilikimu selain aku.. Tunggulah saatnya sayang, dan kita akan bersama dalam keabadian.."
"Hoss.. Hoss.." Nafasku memburu, mimpi itu datang lagi, tetapi kali ini dengan kalimat yang berbeda. Kata -kata dimimpi itu benar -benar membuatku merinding, belum sempat habis rasa penasaranku tiba -tiba handphone ku berbunyi "kriiing.. Kringg..." Aku segera mengambil handphone ku "halo" kataku mengawali pembicaraan dengan nafas yang masih belum beraturan "halo, nak adit ,ini saya ibunya nara. Tadi pagi nara ditemukan sudah tak bernyawa dikamarnya dengan 18 tusukan.. Hallo..? Hallo..? " Tak terasa air mataku menetes dengan sendirinya, tak kuacuhkan suara handphone ku yang terjatuh. Rasanya tubuh ini lemas seperti tak bertulang, aku tak percaya kalau nara sudah tiada , nara mati dengan 18 tusukan, 18 ? Apakah ada hubungannya dengan mimpiku semalam? Lalu aku teringat sesuatu.. 18 adalah tanggal jadianku dengan Clara, badanku menggigil seketika. "Inilah saatnya sayang.." Terdengar suara seorang perempuan disamping tidurku, akupun menoleh "aaaaa..." Aku tersentak kaget melihat clara disampingku ,memandangiku seakan -akan aku akan dikuliti olehnya, aku segera berlari keluar kamar, tapi naas aku malah terjatuh melewati tangga ,tiba -tiba kejadian itu berputar kembali dikepalaku...
"Clara , aku mencintaimu.. Sungguh -sungguh mencintaimu.."Kataku sambil mengusap wajah gadis cantik didepanku "aku lebih mencintaimu adit, apakah kamu mau berjanji untuk selalu setia kepadaku, Setia kepadaku sampai mati?" Tanya gadis yang bernama clara itu kepadaku "ya clara, aku berjanji, hanya akan mencintai satu wanita.. Yaitu kamu." Jawabku sambil mencium pipi clara...
"Brukkkk..." Tubuhku terjatuh dan terbentur lantai dengan keras, samar samar kulihat seorang gadis menyerupai clara mendekatiku. "Sekarang, tak akan ada yang bisa memisahkan kita sayangku... Kita akan terus mencintai dalam keabadian.."
Ayunda Fitri - Distributed By : Ilham Kurniadi
PARADE HOROR
0 Komentar